Beda Daerah, Haruskah Sama?
Selamat siang menjelang sore para pembaca dan gurusianer. Alhamdulillah, akhirnya dari sekian lama aku menyepi dan terfokus dari beberapa hal, aku hadir kembali untuk melanjutkan kisah cintaku di tengah rinai yang tak terlupa.
Lima jam lamanya, aku mengajak suamiku untuk melanjutkan perjalanan. Walaupun dari rumah sedikit bersahabat, ternyata alam berkata lain. Dan ini yang membuatku untuk melanjutkan perjalanan, karena harus menyelesaikan hadahal penting.
Setelah kita menyelesaikannya, kita pun kembali ke rumah dalam keadaan yang sudah bisa dipastikan: basah kuyup walau sudah memakai dan mencari mantel.
Sesampainya di rumah, kita bebersih diri dan menunaikan salat asar. Setelah salat, aku menanyainya tentang cara duduk di antara 2 sujud. Pasalnya selama salat, aku memperhatikannya dan hal ini yang membuatku bertanya-tanya dalam hati.
"Apakah seperti itu cara salat yang benar? Bukankah sewaktu duduk di antara 2 sujud, kaki kita harus bersujud jua (kesepuluh jari menempel ke lantai)?"
Tahukah Anda, apa jawaban darinya? Dia mengatakan bahwa kakinya sakit jika dia seperti itu?
Entah itu alasan dia semata/memang benar-benar sakit? Karena aku masih merasa ganjil dengan jawabannya.
Satu lagi yang membuatku terkejut sekaligus mungkin bisa dibilang benci. Dia seperti itu karena meniru para pengemuka agama di sana.
Jawaban yang tak bisa kuterima akal. Ada sedikit kemarahan pada hatiku waktu itu. Hanya saja, dengan ilmu agamaku yang terbatas, aku tak bisa membantahnya.
Hanya itu yang bisa kutulis dari sekian lama menyepi. Selamat siang menjelang sore semua. Bila ada kesempatan, aku akan kembali dengan kisah yang lain.
Semangat Pagi, walau di luar tampak mendung dan gerimis. Salam Pencinta dan Perindu Literasi.
Purworejo, 26-3-2019.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ntar kalo dah mo istirahat bisa dibicarakan lagi, positif thinking azaaa....salam sehat dan sukses selalu...barakallah Jeng ..
Iya, sudah kok Bun.
Bu Guru sedang kesal, melamun atau gimana nih. Di atas, diawali selamat siang menjelang sore. Lhaa...di bawah, selamat pagi...hehehe. Jangan marah-marah..., nduk. Ntar hilang syantiiqqqnyaaa. Semua bisa dikomunikasikan dengan baik....ya chayaaank. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bu Guru syantiiiiqqqq.
Heheee ... Itu Semangat Pagi Uthi bukan selamat Pagi :-).
Oh, bila sakit boleh, tp bila tak sakit, tak boleh. Nanti aku coba uraikan tentang salat, bacaan dan gerakan berdasarkan hadis. Sukses selalu dan barakallah fiik
Siap Bun.
Wah..diriku tidak bisa ikut berpendapat..takut salah Dik...Tanya pada yang lebih mengetahui..
Iya Kak