Lagu Pengingat Luka dan Kenangan
Minggu sore, tepatnya bakda salat Asar, kuajak Imamku untuk berziarah ke makam keluarga yang kebetulan lokasinya berada di belakang rumah.
Entah mengapa, saat kuikuti lafal yang dibacakannya, tiba-tiba kuteringat dua orang yang amat kusayang (almh. Bude Fatimah & eyang putri).
Kuberusaha untuk tidak meneteskan air mata sedikit pun.
Hanya saja ketika kami menikmati siaran TV di malam hari, tiba-tiba ada salah satu lagu yang membuatku sedih dan hampir meneteskan air mata.
Karena kutak ingin antara aku dan Imamku berlarut-larut dalam kesedihan langsung kuambil remote dan mengganti program lainnya.
Sejatinya, masa lalu takkan pernah bisa terulang kembali.
Purworejo, 1-4-2019.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat menatap masa depan yang penuh harapan. Barakallah Jeng Asri..
Amin. Terimakasih Bun :-).
Yang lalu, biarlah berlalu. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, nduk ayu.
Amin. Terimakasih Uthi Rai ayu :-).
Oh masa lalu....Semuanya berubah dan hanya lantunan doa yang bisa tersampaikan.. Barakallah Dik ...
Amin. Terimakasih Kakak cantik :-).
masa lalu adalah masa kini yang tertinggal, makanya biarlah. hadapilah masa kini yang belum datang yaitu esok.